Rabu, 15 Juni 2011

Membuat Bioplastik





Bioplastik, Mari Kita Mencoba Membuatnya

Sebelum mengetik lebih jauh, saya ingin memberikan rasa terima kasih pada Brandon Sweeny dan rekan, anak-anak muda dari AS, yang telah membagikan materi berikut ini di internet.

BioPlastik adalah plastik yang diperoleh dari bahan-bahan bio masa yang dapat diperbaharui (renewable). Plastik ini berbeda dari plastik konvensional yang diproduksi dengan bahan dasar petroleum.

Kenapa sih perlu dunia ini membutuhkan bioplastik? Dan bagaimana cara membuat bioplastik secara sederhana?

Plastik dibutuhkan dalam berbagai keperluan sehari-hari dalam kehidupan modern ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, 100 juta ton plastik konvensional berbahan dasar petroleum diproduksi tiap tahun. Dibutuhkan 7 juta barel minyak per hari untuk memperoleh bahan dasar plastik dan untuk memproduksinya.
Bayangkan, berapa banyak polusi dan penggunaan bahan bakar fosil yang bisa ditekan, apabila bio plastik ini digunakan di seluruh dunia. Belum lagi masalah sampah plastik konvensional yang tidak terurai, dan mencemari lingkungan.

Sebelum kita mulai, mari sedikit kita mengulas mengenai kimia dari polimer. Polimer adalah bahan utama dari semua plastik. Plastik yang ideal memiliki rantai polimer yang sangat panjang dan lurus yang membuatnya kuat dan lentur. Sedangkan tajin tepung jagung (salah satu bahan organik yang akan kita coba untuk membuat bioplastik) terdiri dari 2 komponen dasar: amilose dan amilopektin.

Amilosa adalah polimer yang lurus dan panjang, persis seperti yang kita butuhkan.
Amilopektin, di sisi lain, adalah polimer yang pendek dan bercabang, yang artinya: ini akan menghasilkan plastik yang kaku dan rapuh.

Ada 2 hal yang kita akan lakukan untuk meningkatkan sifat dari plastik kita ini.

Pertama, teknik ini sangat sederhana yang dinamakan hidrolisis asam (acid hyrolysis) dengan menambahkan cuka ke dalam plastik, kita bisa mematahkan cabang amilopektin yang membuat plastik menjadi kaku dan rapuh.
Kedua, kita akan menambahkan plasticizer, bahan ini bisa didapatkan dari toko kimia atau toko grosir dengan sebutan gliserin. Gliserin berperan sebagai pelumas pada tingkat molekul. Untuk memmahaminya, bayangkan saja semangkok mi lengket dan kempal, lalu kita menuangkan minyak sayur ke atas mi agar tidak begitu lengket lagi.

Jika Anda membutuhkan plastik yang lentur, terutama untuk tas, tambahkan lebih banyak gliserrin, tapi jika ingin plastik yang kaku, maka gunakan lebih sedikit gliserin.

Pengen mencoba membuat bioplastik secara sederhana dengan tepung jagung?
Ini dia caranya kalau pengen nyoba bikin bioplastik sendiri.... Setelah selingan iklan di bawah ini...
   
Bahan:
1. Satu sendok makan tepung jagung atau tepung maizena
2. Empat sendok makan air
3. Satu sendok teh gliserin
4. Satu sendok teh cuka dapur

Cara Membuat:

    * Masukkan semua bahan ke dalam panci kecil dan panaskan dengan api kecil
    * Aduk-aduk bahan tadi sambil dipanaskan hingga adonan berbentuk seperti jel, pecahkan gelembung udara yang biasa agar hasilnya bagus

    * Matikan api kompor, dan tuangkan adonan ke atas alas, atau cetakan. Jika ingin membuat plastik dalam bentuk lembaran, tuang dan ratakan adonan di atas alas dengan luas yang cukup, diamkan selama sekitar satu hari.

Jadilah percobaan kita membuat plastik dari bahan organik.

Kiprah Indonesia Dalam Bidang Plastik Ramah Lingkungan
Di Indonesia, penelitian tentang plastik ramah lingkungan telah dilakukan. Adalah Prof. Dr. Wiwik Sringatin Subowo, seorang peneliti polimer dari LIPI, yang menemukan plastik ramah lingkungan dengan bahan campuran pati jagung terlapisi dan polietilen, yaitu polimer sintetis berbasis petroleum. Berikut adalah kutipan dari TokohIndonesia.com:

    Temuan plastik baru ini dapat terurai hingga 25 persen dalam waktu setahun karena menggunakan bahan organik dan memiliki pori lebih lebar. Wiwik juga menemukan bahan pengganti serat kaca (glass wool) dan sterofoam, berupa material teknis densitas rendah berbahan baku serat kapok. Ini adalah peredam suara dan lapisan peredam benturan pada helm.

    Wiwik mendapat paten formula plastik ramah lingkungan Poliblen Pesicorn (Poly Ethyl Silicon Oil Corn) itu tahun 2003. Sejak bekerja di LIPI (1972) Wiwik terlibat dalam kerja sama penelitian ASEAN-Jepang sebagai koordinator proyek.

    Ia bekerja sama dengan National Institute of Materials and Chemical Research Tsukuba Jepang.

Wow! Keren!

Bahan tulisan:
Prof. Dr. Wiwik Sringatin Subowo
Brandon Sweeny dan rekan (green-plastic.net)

Bahan foto:
Foto Produk Biodegradable Plastics (EverCorn TM)

sumber:http://anunyaanu.blogspot.com

Senin, 30 Mei 2011

Hijaukan Lingkungan Sekolah Kita

HIJAUKAN LINGKUNGAN SEKOLAH KITA

Pendahuluan
            Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2011 puncaknya akan dilaksanakan pada 5 Juni 2011, dengan mengangkat tema “Forests: Nature at your Service” yang peringatannya akan dipusatkan di New Delhi India. Tema ini menekankan akan pentingnya hutan yang memiliki fungsi memberikan pelayanan bagi kehidupan manusia secara berkelanjutan. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia menjadi momentum untuk merangsang kesadaran publik seluruh dunia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
            Di Indonesia, tema hari lingkungan hidup menjadi “Hutan Penyangga Kehidupan”, yang memiliki makna pentingnya hutan sebagai penjaga keseimbangan antara kepentingan manusia dan kepentingan semua makhluk hidup lainnya di dunia. Fungsi hutan tersebut hanya dapat tercapai bila hutan tetap terjaga kelestariannya. Karena tiada yang lebih berharga daripada kehidupan yang harmonis antara manusia dan lingkungan hidupnya dimana termasuk didalamnya adalah ekosistem tempat hidup flora dan fauna. Lalu apa hubungannya dengan sekolah kita? Apakah sekolah/madrasah kita mau dibuat hutan? Atau madrasah kita harus punya hutan kecil? Atau lingkungan sekolah kita ditata sedemikian rupa sehingga nampak hijau dan bisa berfungsi sebagai penjaga keseimbangan seperti hutan? Agaknya yang terakhir inilah yang dapat dilakukan sekolah/madrasah.
Mengapa perlu Green School ?
            Mengingat kondisi dunia sekarang ini yang sangat mengkhawatirkan dengan adanya global warming, maka usaha-usaha yang serius harus mulai dilaksanakan khususnya dapat dimulai dari kalangan yang terdidik. Sekolah/madrasah sebagai wahana untuk menempa diri menjadi seorang yang cakap dan berkualitas tentunya memiliki peran yang sangat besar dalam . usaha menjadikan insan-insan yang bukan saja cerdas tetapi juga harus ramah terhadap lingkungan sekitar. Untuk itulah, kemudian banyak sekolah-sekolah/madrasah yang kemudian menerapkan Green School.
            Sebenarnya apa Green School itu ? Mengapa sekolah -sekolah perlu mendukung program Green Scool? Green School atau sekolah hijau bukanlah sekedar sekolah/madrasah yang bercat hijau, mulai dari temboknya yang hijau, maupun gentengnya yang juga hijau, seperti kebanyakan madrasah saat ini, tetapi lebih dari itu. Walaupun sudah memberi nuansa hijau yang cukup menyejukkan, namun tidaklah cukup sampai disitu. Sekolah/madrasah hijau merupakan sekolah/madrasah yang memiliki wawasan terhadap lingkungan dimana semua warga sekolah memiliki kesadaran dan perilaku yang ramah lingkungan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
            Penataan Lingkungan Madrasah menjadi Green School merupakan penataan lingkungan sekolah yang diharapkan dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk, bersih, sehat dan nyaman yang dapat mendukung proses pelaksanaan KBM yang bisa dirasakan manfaatnya baik di lingkungan sekolah maupun bagi lingkungan di luar sekolah. Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas melalui proses belajar mengajar yang bermutu. Lingkungan yang kondusif juga dapat mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa di mata dunia, sekaligus dapat melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia. Sehingga, jika program Green school dapat dilaksanakan dengan baik, dimasa datang sekolah/madrasah dapat menjadi contoh bagi masyarakat akan kepeduliannya terhadap lingkungan yang jauh dari kegersangan.
            Lingkungan sekolah yang hijau/tidak gersang akan membuat proses belajar-mengajar menjadi lebih kondusif. Lalu bagaimana caranya membuat lingkungan sekolah kita menjadi hijau dan nyaman? Berikut ini beberapa cara yang dapat kita terapkan :
  1. Jangan buang sampah sembarangan, hal ini sering kita lihat di lingkungan sekolah kita.
  2. Tanam pohon apa saja disekitar lingkungan sekalah/madasah, karena satu pohon dapat mengurangi 1 ton karbon dioksida, selain itu juga dapat digunakan dalam pembelajaran IPA yang berbasis lingkungan.
  3. Pengelolaan limbah/sampah dan air, tempat sampah disediakan tempat sampah organik dan anorganik
  4. Mengurangi pemakaian CFC seperti pada kulkas dan AC, dan pemakaian benda dengan cara spray.
  5. Mengurangi pemakaian kantong plastik atau benda apapun yang sulit terurai
  6. Pakailah motto “BIKE TO SCHOOL”
Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh komunitas sekolah/madrasah baik oleh guru, karyawan maupun para siswa sendiri. Tentu program Green School dapat berjalan baik, jika didukung oleh adanya kebijakan sekolah yang peduli terhadap lingkungan.
Kebijakan Sekolah Peduli Lingkungan
            Program penghijauan sekolah/green school dapat berjalan baik, tak lepas dari adanya pengelolaan lingkungan hidup. Sehubungan dengan pengelolaan lingkungan hidup, ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu infrastruktur sekolah dan kultur sekolah, keduanya saling terkait, dan tidak bisa berdiri sendiri. Infrastruktur sekolah meliputi konstruksi bangunan yang berventilasi, jalan, listrik dan daya penerangan, telepon, sumber dan instalasi air bersih, tempat dan sarana pembuangan air limbah, dan sebagainya. Sementara kultur sekolah, meliputi :
  1. Menerapkan 7K yaitu kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, kerindangan, kesehatan dan keamanan.
  2. Memiliki budaya yang ramah dan santun dengan nuansa kekeluargaan
  3. Melaksanakan Trias UKS yaitu penyelenggaraan pendidikan kesehatan, penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah
  4. Memenuhi standar sekolah sehat
Untuk mewujudkan sekolah hijau/green school yang peduli lingkungan, diperlukan partisipasi seluruh komponen dan stakeholders pendidikan untuk bersama-sama berikhtiar dan berkampanye peduli lingkungan hidup, hingga tercipta “tanaman  penyangga kehidupan”. Seperti di MTsN Giriloyo, yang nampak sejuk dan rindang walaupun hanya ditanami pohon talok. Terdapat 23 pohon talok di MTsN Giriloyo yang dapat menjadi penyangga kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kita dapat mengambil buah talok untuk mengobati asam urat, sementara itu terdapat makhluk hidup lain yang lalu lalang silih berganti hinggap di pohon talok tersebut. Mulai dari burung-burung, kupu-kupu,  kelelawar, bahkan  anak-anak kecil sering mampir ke pohon yang memberi kerindangan itu. Walaupun sederhana, terbukti pohon talok yang merupakan pohon liar telah memberikan kehidupan bagi beberapa makhluk ciptaan Allah. Untuk itu mulai sekarang tanamlah pohon apasaja di sekolah/madrasah yang dapat memberi naungan kehidupan baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya, sehingga program Green School dapat terwujud nyata, tidak hanya nampak temboknya saja yang hijau, tetapi secara keseluruhan dengan makna tersirat maupun tersurat.Semoga !

Minggu, 29 Mei 2011

KATA KATA BIJAK

" Dan bekerja keraslah karena sesungguhnya nikmat hidup itu ada dalam bekerja keras"

"Allah akan memberikan kebaikan, setimpal dengan ujian yang kita hadapi. Untuk itu buanglah kesedihan, keluh kesah, dan gerutuan".
Sebaliknya, anggaplah masalah sebagai jalan menuju kebaikan dan kesuksesan, karena sebetulnya orang yang hendak mencapai peringkat adalah orang yang selalu tertimpa ujian dan cobaan.
Sambutlah kemenangan........
Sambutlah kebahagiaan.......